Post 2

Posted in asuransi | Comments Off on Post 2

Asuransi Cyber Risk Global di Tahun 2025

Lanskap asuransi risiko siber pada tahun 2025 ditandai oleh evolusi signifikan dan kompleksitas yang meningkat, didorong oleh sifat ancaman siber yang terus berubah dan meningkatnya kesadaran akan dampak finansial dan operasional dari insiden siber. Berikut adalah tren-tren utama yang perlu diperhatikan:

1. Meningkatnya dan Berkembangnya Ancaman Siber:

  • Dominasi dan Evolusi Ransomware: Ransomware tetap menjadi perhatian utama, dengan model “Ransomware-as-a-Service” (RaaS) menurunkan hambatan bagi penyerang dengan keterampilan yang lebih rendah. Taktik pemerasan tiga kali lipat (mengenkripsi data, mencuri data, dan mengganggu operasi) juga menjadi semakin umum.
  • Kejahatan Siber Bertenaga AI: Aktor ancaman semakin memanfaatkan Kecerdasan Buatan (AI) untuk mengotomatisasi serangan, membuat kampanye phishing yang canggih (termasuk deepfake), dan meningkatkan malware. AI juga digunakan untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi kerentanan dengan lebih efisien.
  • Kerentanan Rantai Pasokan: Serangan yang menargetkan vendor dan pemasok dengan keamanan yang lebih lemah meningkat, karena mereka menyediakan akses ke banyak klien. Keterhubungan ini meningkatkan potensi gangguan yang meluas. Para ahli memperkirakan bahwa hampir setengah dari organisasi akan mengalami serangan rantai pasokan perangkat lunak pada tahun 2025.
  • Business Email Compromise (BEC) dan Penipuan Transfer Dana (Funds Transfer Fraud/FTF): Serangan ini, yang sering kali berasal dari pelanggaran email, terus melonjak, menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.
  • Kekhawatiran Pengumpulan Data dan Litigasi Privasi: Dengan meningkatnya pengumpulan data pribadi (biometrik, teknologi pelacakan), bisnis menghadapi pengawasan regulasi yang lebih ketat dan meningkatnya gugatan class action terkait privasi.

2. Pasar Asuransi Siber yang Semakin Matang:

  • Pertumbuhan Pasar: Pasar asuransi siber global mengalami pertumbuhan yang signifikan dan diproyeksikan mencapai USD 16,3 miliar dalam premi pada tahun 2025, dengan ekspektasi untuk berlipat ganda pada tahun 2027 atau 2030.
  • Penjaminan yang Lebih Ketat: Perusahaan asuransi semakin menuntut kontrol keamanan yang lebih kuat sebagai prasyarat untuk pertanggungan, sering kali memerlukan langkah-langkah seperti Autentikasi Multi-Faktor (MFA), Deteksi dan Respons Titik Akhir (Endpoint Detection and Response/EDR), dan Manajemen Informasi dan Peristiwa Keamanan (Security Information and Event Management/SIEM). Postur keamanan yang lemah dapat menyebabkan premi yang lebih tinggi atau bahkan penolakan pertanggungan.
  • Fokus pada Manajemen Risiko: Selain hanya asuransi, ada penekanan yang lebih besar pada manajemen risiko siber proaktif, termasuk pelatihan karyawan, perencanaan respons insiden, dan pemeriksaan vendor pihak ketiga.
  • Cakupan yang Berkembang: Polis asuransi siber beradaptasi untuk mencakup manajemen risiko regulasi dan menanggung biaya hukum dan regulasi yang terkait dengan pelanggaran data. Beberapa perusahaan asuransi juga mempertimbangkan pengecualian khusus AI, terutama untuk skema rekayasa sosial.
  • Peningkatan Persaingan: Pemain baru yang memasuki pasar asuransi siber membawa lebih banyak kapasitas dan berpotensi memengaruhi dinamika harga. Namun, mempertahankan standar penjaminan tetap menjadi perhatian.
  • Polis Khusus Industri: Polis asuransi siber yang disesuaikan muncul untuk sektor-sektor seperti perawatan kesehatan (meliputi pelanggaran HIPAA), keuangan (meliputi transaksi penipuan), dan manufaktur (meliputi teknologi operasional/OT dan serangan rantai pasokan).

3. Lanskap Regulasi:

  • Regulasi yang Lebih Ketat: Pemerintah di seluruh dunia memperkuat regulasi keamanan siber (misalnya, GDPR, potensi undang-undang privasi federal di AS), yang memengaruhi kelayakan pertanggungan dan ketentuan polis. Kepatuhan terhadap regulasi yang terus berkembang ini sangat penting.
  • Aturan Pengungkapan Siber SEC: Aturan ini menjadikan asuransi siber sebagai prioritas tingkat dewan untuk perusahaan yang diperdagangkan secara publik.
  • Digital Operational Resilience Act (DORA) dan Cyber Resilience Act (CRA) di Eropa: Regulasi ini mendorong peningkatan kebersihan dan ketahanan siber, memengaruhi bagaimana perusahaan mendekati keamanan siber dan asuransi.

4. Peran AI dalam Asuransi Siber:

  • AI untuk Penilaian Risiko: Perusahaan asuransi semakin menggunakan AI untuk lebih memahami dan menganalisis risiko siber untuk penjaminan dan penetapan harga.
  • AI dalam Keamanan: Bisnis memanfaatkan alat keamanan berbasis AI untuk perlindungan yang ditingkatkan, yang dapat memengaruhi premi asuransi secara positif.
  • AI sebagai Ancaman: Seperti yang disebutkan sebelumnya, AI juga dipersenjatai oleh penjahat siber, menciptakan tantangan baru bagi bisnis dan perusahaan asuransi.

Kesimpulannya, lanskap asuransi risiko siber pada tahun 2025 ditandai oleh interaksi dinamis antara ancaman siber yang semakin canggih, pasar asuransi yang semakin matang dengan penjaminan yang lebih ketat dan cakupan yang berkembang, serta fokus regulasi yang meningkat. Bisnis perlu memprioritaskan langkah-langkah keamanan siber yang kuat dan bekerja sama secara erat dengan perusahaan asuransi untuk mendapatkan pertanggungan yang sesuai yang mengatasi lanskap ancaman yang terus berkembang.

Posted in asuransi | Comments Off on Asuransi Cyber Risk Global di Tahun 2025

Tren Asuransi Indonesia 2025

Melihat kondisi industri asuransi di Indonesia pada tahun 2025, beberapa tren dan informasi penting dapat disimpulkan:

Kinerja dan Proyeksi:

  • Pertumbuhan Aset: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan aset industri asuransi secara agregat akan tumbuh 4-5% year-on-year (yoy) pada tahun 2025. Secara spesifik, aset asuransi jiwa diperkirakan tumbuh 3-4%, sementara asuransi umum dan reasuransi diproyeksikan tumbuh lebih tinggi, yaitu 6-7%.
  • Unit Link dan Endowment: Produk unit link diperkirakan masih menjadi salah satu unggulan asuransi jiwa, meskipun porsinya telah stabil di sekitar 25-28% dari total premi. Produk endowment (asuransi murni) menunjukkan peningkatan dan menjadi tulang punggung sumber premi bersama unit link.
  • Asuransi Umum: Pertumbuhan premi asuransi umum diperkirakan akan ditopang oleh asuransi harta benda, asuransi kredit, dan asuransi kendaraan bermotor.
  • Reasuransi: Aset industri reasuransi juga diharapkan terus tumbuh.

Tantangan dan Peluang:

  • Inflasi Medis: Kenaikan premi asuransi kesehatan diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2025, terutama karena tingginya inflasi medis. Penyesuaian ini dianggap penting untuk menjaga keberlanjutan operasional perusahaan asuransi.
  • Penetrasi Asuransi Rendah: Meskipun ada peningkatan literasi dan inklusi keuangan, penetrasi asuransi di Indonesia masih relatif rendah, yaitu baru sekitar 2,72% per Februari 2025. OJK mendorong industri untuk menyediakan produk yang sesuai kebutuhan masyarakat dan meningkatkan literasi keuangan.
  • Klaim Kesehatan Meningkat: Beberapa perusahaan asuransi jiwa mencatatkan kenaikan pembayaran klaim kesehatan pada kuartal I-2025.
  • Asuransi Syariah: Asuransi syariah terus menunjukkan perkembangan dan menjadi pilihan menarik bagi masyarakat Indonesia karena prinsip-prinsipnya yang sesuai dengan nilai-nilai mayoritas penduduk.
  • Digitalisasi: Platform digital menjadi semakin penting bagi perusahaan asuransi untuk memudahkan nasabah dalam mengelola polis, melakukan pembayaran, dan mengajukan klaim.
  • Indonesia Insurance Summit 2025: Seluruh pelaku industri asuransi akan menyelenggarakan summit pada bulan Mei 2025 di Bali untuk memperkuat sektor perasuransian dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Kesimpulan:

Industri asuransi Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan akan melanjutkan pertumbuhan, meskipun dihadapkan pada tantangan seperti inflasi medis dan penetrasi yang masih rendah. Peluang untuk pengembangan asuransi syariah dan pemanfaatan platform digital semakin terbuka. OJK terus mendorong industri untuk berinovasi dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat guna meningkatkan minat terhadap asuransi.

Posted in asuransi | Comments Off on Tren Asuransi Indonesia 2025

Mungkinkah Harga Emas Crash 10 tahunan?

jadi pada saat ini harga emas mendekati IDR 2,o00,000 per gram. Saya membaca di medsos ada opini bahwa harga emas berpotensi Crash periode 10 tahunan.

Pada 2013 harga emas turun CRASH 25%. Saat ini 2025 sudah melewati 10 tahuan di 2023. Ada yang memprediksi sebelum harga emas turun, harga emas dibawa naik dulu. Pembeli yang saat ini FOMO (fear of missing out) ramai membeli emas.

reference:

Posted in asuransi | Comments Off on Mungkinkah Harga Emas Crash 10 tahunan?

Klaim Asuransi Uang di Perusahaan Jasa Keuangan

Pada suatu periode asuransi, klaim asuransi uang di perusahaan jasa keuangan seperti Jasa Perlu Pegadaian dan Jasa Pengiriman Uang menunjukan nilai di atas 100%.

Jadi katakan perusaan XYZ mempunyai polis asuransi sbb:

  1. Asuransi Cash in save, Cash in ATM : IDR5,000,000,000
  2. Asuransi Ketidakjujuran (fidelity guarantee) : IDR5,000,000,000
  3. Asuransi Porperty misal premi : IDR5,000,000,000

Loss ratio nya adalah

Asuransi Cash in save, Cash in ATM : 10%

Asuransi Ketidak Jujuran :150%

Asuransi Porperty : 30%

Jadi risiko terbesar di perusahaan jasa keuangan di atas adalah pada Moral Hazard alias ketidakjujuran karyawan.

Perlu dibuat suatu SOP Pengawasan yang dapat meminimalkan Moral Hazard Karyawan pada Perusahaan di atas.

Posted in asuransi | Comments Off on Klaim Asuransi Uang di Perusahaan Jasa Keuangan

Is reinsurance the same as a bookie? Apakah Reasuransi sama dengan Bandar Judi?

Sebenarnya asuransi dan judi mempunyai persamaan berkerja dengan berdasarkan probabilitas mekanisme prinsip the law of large number. Semakin besar jumlah tertanggung semakin confident perusahaan asuransi dalam mengelola risiko, namun pada kasus tertentu ketika jumlah peserta atau tertanggung asuransi hanya 100 tertanggung, seperti dalam hal jumlah tertanggung polis asuransi satelit, maka perusahaan asuransi dan reasuransi seperti sedang gambling dengan profit result perusahaan tsb.

Di bawah ini adalah opini nya si GEMINI secara umum .

Is reinsurance the same as a bookie?

While there are some superficial similarities between reinsurance and gambling, they are fundamentally different in their purpose and operation. Here’s a breakdown:

Reinsurance:

  • Purpose:
    • Reinsurance is a risk management tool used by insurance companies.
    • It involves an insurance company (the ceding company) transferring a portion of its risk to another insurance company (the reinsurer).
    • This 1 helps insurers manage their exposure to large or unexpected losses, ensuring they can fulfill their obligations to policyholders.  
    • It’s about mitigating and spreading risk.
  • Operation:
    • Based on actuarial science and statistical analysis to assess and price risk.
    • Highly regulated industry.
    • Focused on long-term risk management and financial stability.

Gambling (Bookie):

  • Purpose:
    • Gambling is primarily for entertainment and the pursuit of profit through chance.
    • A bookie facilitates betting on uncertain events, with the goal of profiting from the difference between wagers and payouts.
  • Operation:
    • Relies heavily on chance and the manipulation of odds.
    • Varying levels of regulation, with some forms of gambling being illegal.
    • Focused on short-term gains and entertainment.
  • Key Differences:
    • Risk Management vs. Chance: Reinsurance is a calculated form of risk management, while gambling is based on chance.
    • Regulation: Reinsurance is heavily regulated, whereas gambling regulation varies.
    • Purpose: Reinsurance is about financial stability, while gambling is about entertainment and profit.
    • Predictability: Reinsurance uses statistical analysis to predict risk, while gambling outcomes are inherently unpredictable.

In essence, reinsurance is a sophisticated financial instrument used to manage risk within the insurance industry, while gambling is a game of chance.

Posted in asuransi | Comments Off on Is reinsurance the same as a bookie? Apakah Reasuransi sama dengan Bandar Judi?

Mengapa Polis asuransi Property All Risks (PAR) jarang atau tidak dapat diperluas dengan Risiko Perang (WAR) sementara Polis asuransi Marine Hull?

Mengapa Polis asuransi Property All Risks (PAR) jarang atau tidak dapat diperluas dengan Risiko Perang (WAR) sementara Polis asuransi Marine Hull?

Jawaban penjelasan menurut GEMINI adalah:

Perbedaan perlakuan risiko perang (WAR) antara polis asuransi Properti All Risks (PAR) dan polis asuransi Marine Hull (lambung kapal) berkaitan erat dengan sifat dan lokasi risiko yang diasuransikan, serta sejarah praktik asuransi. Berikut adalah penjelasan lebih detail:

1. Sifat dan Lokasi Risiko:

  • Properti (PAR):
    • Properti darat, seperti bangunan dan isinya, relatif statis dan lokasinya diketahui dengan pasti.
    • Risiko perang pada properti darat sering kali terkait dengan konflik lokal atau regional, yang dampaknya bisa sangat besar dan sulit diprediksi.
    • Kerugian akibat perang pada properti darat dapat mencakup kerusakan total atau penghancuran, yang berpotensi menimbulkan klaim yang sangat besar.
  • Marine Hull:
    • Kapal laut bersifat mobile dan dapat berlayar ke berbagai wilayah di dunia, termasuk daerah yang berpotensi konflik.
    • Risiko perang pada kapal laut telah lama menjadi bagian dari sejarah asuransi maritim, terutama karena kapal sering kali menjadi target dalam konflik antarnegara.
    • Meskipun risiko perang tetap signifikan, industri asuransi maritim memiliki pengalaman dan mekanisme yang lebih mapan dalam mengelola risiko ini.

2. Praktik Asuransi dan Pasar Reasuransi:

  • Properti (PAR):
    • Risiko perang sering kali dikecualikan dalam polis PAR karena sifatnya yang katastropik dan sulit diprediksi.
    • Pasar reasuransi untuk risiko perang pada properti darat mungkin terbatas, karena potensi kerugian yang sangat besar.
    • Jika pun tersedia, premi untuk perluasan jaminan risiko perang pada PAR bisa sangat mahal dan tidak ekonomis.
  • Marine Hull:
    • Asuransi Marine Hull secara tradisional mencakup risiko perang, meskipun dengan batasan dan persyaratan tertentu.
    • Pasar reasuransi untuk risiko perang pada kapal laut lebih mapan, dengan adanya spesialisasi reasuransi maritim.
    • Meskipun premi risiko perang pada Marine Hull juga dapat meningkat signifikan saat terjadi konflik, praktik ini lebih umum dan diterima dalam industri asuransi maritim.

3. Faktor-faktor Tambahan:

  • Kondisi Geopolitik: Ketidakstabilan geopolitik global dapat memengaruhi ketersediaan dan harga asuransi risiko perang, baik untuk properti maupun kapal laut.
  • Regulasi dan Kebijakan Pemerintah: Beberapa pemerintah mungkin memiliki program asuransi khusus untuk risiko perang, yang dapat memengaruhi praktik asuransi komersial.

Kesimpulan:

Perbedaan dalam perlakuan risiko perang antara PAR dan Marine Hull disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor seperti sifat dan lokasi risiko, sejarah praktik asuransi, serta kondisi pasar reasuransi. Meskipun risiko perang selalu menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam asuransi maritim, risiko ini sering kali dikecualikan atau sangat mahal untuk diasuransikan dalam polis PAR.

Posted in asuransi | Comments Off on Mengapa Polis asuransi Property All Risks (PAR) jarang atau tidak dapat diperluas dengan Risiko Perang (WAR) sementara Polis asuransi Marine Hull?

Asuransi Cyber Risks di Indonesia (2/2)

Salah satu polis asuransi cyber risks di Indonesia memberikan jaminan sebagai berikut:

Security and Privacy Liability
(Tanggung Jawab Keamanan dan Privasi)

Privacy Regulatory Defense & Penalties (Perlindungan Thd Peraturan Privasi & Denda)

Crisis Management Event Costs
(Biaya-Biaya Kegiatan Manajemen Krisis)

Network Asset Protection
(Perlindungan Aset Jaringan)

Loss of Digital Assets

— Non-Physical Business Interruption and Extra Expense

Cyber Extortion
(Pemerasan di Dunia Maya)

Posted in asuransi | Comments Off on Asuransi Cyber Risks di Indonesia (2/2)

Market Update Asuransi 2024

TBA

Posted in asuransi | Comments Off on Market Update Asuransi 2024

Asuransi Cyber Risks di Indonesia (1/2)

Polis Asuransi Cyber Risks di Indonesia dapat dijamin oleh perusahaan asuransi berikut:

  1. PT Asuransi Sinar Mas
  2. PT Asuransi Tokio Marine Indonesia

Untuk mengetahui jaminan polis Asuransi Cyber Risks perlu memahami hal berikut:

  • Apa Itu Cyber Security Breach?
  • Cyber Security Breach in History
  • Cyber Security Breach: Cost & Expenses
  • UU ITE No: 11/2008
  • Jaminan Polis Asuransi Cyber Risk Insurance
  • Leading Global Insurance Company

Pemain Asuransi Cyber Risk di dunia Internasional.

Posted in asuransi | Comments Off on Asuransi Cyber Risks di Indonesia (1/2)